Thursday 31 March 2016

SILABUS SMP AGAMA HINDU

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP AGAMA KATOLIK

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP AGAMA BUDDHA

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen di bawah ini.



SILABUS SMP AGAMA KRISTEN

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP AGAMA KONGHUCU

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP BAHASA INDONESIA

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP MATEMATIKA

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP IPA

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.



SILABUS SMP IPS

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen di bawah ini.



SILABUS SMP BAHASA INGGRIS

Silahkan download filenya dengan mengklik dokumen yang ada di bawah ini.


SILABUS SMP PRAKARYA

Silahkan download filenya dengan klik dokumen di bawah ini.


SILABUS SMP SENI BUDAYA


Silahkan download dokumen di bawah ini.


SILABUS SMP PJOK

Silahkan klik dokumen dibawah ini untuk mendownloadnya.


Wednesday 30 March 2016

TIPS UPLOAD FILE TO BLOG

Bagi agan yang belum tahu cara upload file seperti MS. Word, excel, PPT, PDF dll. Disini saya akan kasih sedikit tips sederhana tapi yakin work gan :)
Sebelumnya agan harus mempersiapkan dulu Google Drive. Fungsi dari google drive adalah menyimpan file agan ke akun pribadi agan agar dapat di upload nantinya ke blog agan. Selanjutnya agan bisa melakukan langkah langkah berikut :

Langkah pertama, agan harus upload file/doc ;
1. Agan log in dulu akun google agan atau bisa langsung log in di  https://drive.google.com/ dengan memakai akun gmail agan.
2. Klik tab yang ada di gambar berikut 



















3. Setelah di klik agan klik tab baru seperti yg ada di gambar 
4. Masukan File yang ingin agan Upload (PDF,PPT,EXCEL,Dll)
5. Setelah dipilih agan bisa klik tombol file upload, tapi biasanya setelah agan sudah pilih filenya bisa otomatis upload.
6. Tunggu proses Upload sampai selesai ( kalo kecepatan internetnya kenceng, saya yakin cuma butuh waktu singkat buat upload hehe)
7. Jika sudah terupload agan bisa klik dokumen yang akan di upload ke blog.
8. Jika sudah di klik maka akan muncul layar seperti berikut


9. Klik bagian yang sudah dilingkari, maka akan muncul link untuk share


10. Buka tab baru untuk membuka blogger agan, lalu bikin Entri pos baru.
11. DI entri tersebut agan cari HTML lalu klik ... awas bukan Compose.
12. Setelah di klik, Copy kan Code berikut

<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=(paste disini)&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="500" height="500"></iframe>13. Lalu paste di kolom HTML yang ada di entri yg akan agan buat.14. Kembali ke link yg ada di google drive.ambil kode yg ada di gambar berikut


15. Setelah itu Copy code tersebut lalu paste di kolom Code di HTML agan seperti berikutsebelum : <iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=(paste disini)&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="500" height="500"></iframe>Sesudah : <iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=0BwjWe0VQozd-cm1aYVJrQm1GUTA&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="500" height="500"></iframe>17. Untuk merubah ukuran bisa agan rubah di kolom Height dan Weight sesuai yang agan inginkan16. Setelah itu publikasikan dan lihat hasilnya.
SEMOGA Referensi ini berguna buat agan sekalian. Sekian terimakasih..... 




SILABUS SMA SENI TEATER


Silahkan download SILABUS SMA Seni Teater semoga dapat bermanfaat.

SILABUS SMA SENI TARI


Silahkan download SILABUS SMA Seni Tari semoga bermanfaat.

SILABUS SMA SENI MUSIK


Silahkan download SILABUS SMA Seni Musik Semoga dapat bermanfaat.

SILABUS SMA SENI RUPA


Silahkan download silabus SMA Seni Rupa semoga bermanfaat.

SILABUS SMA SEJARAH INDONESIA


Silahkan download silabus SMA Sejarah Indonesia semoga dapat bermanfaat.

SILABUS SMA MATEMATIKA


Silahkan Download Silabus SMA MATEMATIKA semoga dapat bermanfaat.

SILABUS SMA BAHASA INGGRIS


Silahkan download silabus SMA Bahasa Inggris

SILABUS SMA PJOK


Silahkan download silabus SMA PJOK semoga dapat bermanfaat.

Tuesday 29 March 2016

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam perkembangaanya, pendidikan memiliki banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses perkembangan pendididikan. Faktor tersebut salah satunya manajemen atau pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang tidak dapat dilepaskan dalam suatu organisasi, baik itu dalam sebuah lembaga pendidikan ataupun organisasi lainnya. Karena sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam menentukan keberhasilan dari suatu organisasi. Pada hakikatnya, sumber daya manusia merupakan manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi yang memiliki tugas dan fungsi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.
Dalam hal ini, perkembangan pendidikan tidak memandang bahwa anggota dari suatu organisasi dalam ruang lingkup pendidikan bukanlah sumber daya belaka, melaikan lebih berupa aset bagi organisasi itu sendiri. Dalam perkembangannya sumber daya manusia sudah tidak dilihat sebagai sumber daya belaka, akan tetapi sebagai aset paling penting yang di utamakan, yang memiliki nilai dan hal tersebut dapat dilipatgandakan lalu dikembangkan serta bukan sebagai beban dalam perkembangan organisasi itu sendiri. 
Pengertian sumber daya manusia (SDM) secara mikro yaitu individu yang bekerja dan menjadi anggota dalam suatu organisasi. Lalu pengertian sumber daya manusia (SDM) secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki tahap siap untuk masuk dalam dunia kerja dalam suatu organisasi. Dari kedua pengertian berikut dapat disimpulkan bahwa  sumber daya manusia (SDM) merupakan individu yang bekerja sebagai penggerak dalam suatu organisasi, baik itu dalam lembaga pendidikan maupun lainnya dan berfungsi sebagai aset yang harus dijaga, dilatih, dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian di atas menjelaskan bahwa pengelolaan atau manajemen sumber manusia jelas penting dalam proses peningkatan perkembangan pendidikan. Karena kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu organisasinya. Dalam kualitas sumber daya manusia terdapat dua aspek yang menyangkut kualitas yang ada pada sumber daya manusia itu sendiri, yaitu sebagai berikut :
1. Aspek Fisik
    Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari aspek fisik dapat dilakukan dengan manajemen atau pengelolaan program latihan fisik, program kesehatan, dan program gizi.
2. Aspek Non Fisik
    Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari aspek non fisik dalam dilakukan dengan upaya pendidikan (belajar) dan beberapa pelatihan yang diperlukan mengenai kognitif, karakter dan sifatnya.

Dalam perkembangannya konsep sumber daya manusia (SDM) atau bisa juga disebut Human Resource berkembang ketika diketahui dan disadari bahwa manusia itu mengandung berbagai aspek sumber daya bahkan dengan sebagai sumber energi. Karena manusia tidak hanya sebagai unsur jumlah saja, dimana manusa juga memiliki unsur unsur kualitas yang tidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kualitas fisiknya saja akan tetapi, kualitas pendidikannya, pengalaman dan sikapnya yang dimilikinya.
Suharsimi Arikunto (1992:12) mengatakan bahwa manajemen merupakan substansi dari kata me-manage yang mengandung arti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga dengan pada pengawasan dan penilaian yang selanjutnya menghasilkan suatu penyempurnaan serta peningkatan manajemen selanjutnya. Manajemen sumber daya manusia meliputi seluruh aktivitas pengelolaan untuk menarik dan mempertahankan pekerja dan untuk menjamin bahwa mereka bekerja pada tingkat yang terbaik dan berpartisipasi untuk kesempurnaan tujuan organisasi (Bukhori, dkk., 2005:165). Karena hal tersebut pengelola atau manajer memiliki peran penting dalam memanajemen atau mengelola sumber daya manusia (SDM) adalah kepala atau dalam istilah lain yaitu manajer yang disertai dengan adanya kerjasama yang baik dengan birokrasi dan guru dalam lingkungan pendidikan.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan yang memiliki kaitan atau hubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber manusia secara efektif dan fair untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan masyarakat.

Manajemen Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah organisasi yang didalamnya memiliki struktural baik yang sistematis ataupun non sistematis serta organisasi formal dan informal juga ada di dalamnya. Dalam perkembangannya pendidikan tidak akan lepas dari perkembangan organisasi yang ada di dalam ruang lingkupnya. Mengapa demikian ? Karena organisasi merupakan salah satu faktor dimana perkembangan pendidikan akan terlihat. Dalam organisasi pastinya memiliki manajemen dalam mengatur atau mengelolanya. Begitu pula dengan pendidikan, hal itu didasari dengan adanya keterkaitan atau hubungan yang tidak akan lepas antara anggota yang ada di dalam organisasi tersebut. Kualitas sumber daya manusia dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan pendidikan pun tidak akan lepas dari hasil apa yang telah dikelola sebelumnya.
Kondisi tersebut akan terus mengarah hingga terlihat jelas jika suatu negara memang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Hal tersebut memberikan tantangan bagi para kaum atau kalangan dunia pendidikan untuk lebih baik lagi dalam mengelola komponen-komponen yang ada di dalam sistem pendidikan itu sendiri. Tantangan global akan pendidikan pun menjadi bagian bagi setiap lembaga pendidikan untuk menemukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu memberikan kontribusi kepada negara dengan menjadikan seorang pendidik yang profesional. Determinasi dari hal tersebut dapat dilihat dari hasil output peserta didik yang telah berhasil melewati jenjang pendidikan minimal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Lalu tantangan untuk masa depan bagi kalangan dunia pendidikan yaitu menentukan atau memikirkan kesiapan kaum pendidik untuk mengimbangi persaingan dalam dunia pendidikan dengan negara lain akibat globalisasi. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai penerus generasi selanjutnya dalam meningkatkan perkembangan pendidikan harus diiringi dengan pengelolaan dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya proses perkembangan pendidikan, seperti pengelolaan ekonomi, administrasi dan yang lainnya.
Tantangan globalisasi dalam persaingan antar bangsa dan negara terlihat semakin nyata, dimana sistem globalisasi ini sendiri menuntut kepada sumber daya manusia (SDM) harus memiliki kualitas yang unggul, yang tidak hanya mampu bersaing di lingkungan sendiri, melainkan dalam kehidupan secara luas atau global. Kriteria sumber daya manusia yang berkualitas meliputi keunggulan dalam aspek fisik, psikis, pengasaan ilmu pengetahuan, teknologi, disiplin, tanggung jawab, jujur, berdedikasi tinggi, memiliki skill atau keterampilan tertentu, serta memiliki orientasi untuk masa depan. Dengan demikian, tantangan bagi kaum pendidik sudah terlihat jelas. Peserta didik merupakan aset negara yang harus dibentuk dengan sedemikian rupa yang sehingga pada akhirnya akan memiliki kemampuan yang dapat bersaing dengan dunia luar dan negara dapat atau lebih siap lagi untuk menerima tantangan globalisasi pada masa kini ataupun masa yang akan datang.
Dalam pengelolaannya, terdapat sangat banyak manajemen atau pengelolaan yang terlibat dalam organisasi atau lembaga pendidikan. Hal tersebut antara lain, yaitu :
1. Manajemen Manusia / Pengelolaan Manusia
2. Manajemen Sarana dan Prasarana / Pengelolaan Sarana dan Prasarana
3. Manajemen Biaya / Pengelolaan Biaya
4. Manajemen Teknologi / Pengelolaan Teknologi
5. Manajemen Informasi / Pengelolaan Informasi
6. Manajemen Sistem Birokrasi / Pengelolaan Sistem Birokrasi

Jika dilihat lebih dalam lagi, ruang lingkup manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam proses berjalannya suatu pengelolaan. Karena dalam suatu keberhasilan organisasi, didalamnya terdapat manusia yang telah mengelola organisasi tersebut sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut dapat berhasil. Kualitas sumber daya manusia inilah yang akan menunjang organisasi dengan berbagai karya, bakat, kreatifitas, dan motivasi atau dorongan. Alasan kenapa manusia merupakan faktor yang peling penting, karena seberapa canggih, seberaba bagus kualitas teknologi, seberapa canggih sistem ekonomi, seberapa banyak sistem administrasinya jika sumber daya manusianya belum mampu untuk mengelolanya hal tersebut jelas akan sulit atau bahkan tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan utama sebelumnya.

Manajemen Sistem Birokrasi

Pada dasarnya manusia berfikir untuk memecahkan permasalahan yang muncul dari fenomena yang ada. Hal itu pun mengacu pada kemampuan manusia untuk memecahkan masalah yang ada. Keterbatasan manusia dalam melakukan sesuatu memang pasti ada. Namun, hal tersebut dapat di atasi dengan adanya pengelolaan atau manajemen dalam pembagian tugas dan tanggung jawabnya dengan adanya pembagian tugas kerja, dan tanggung jawab inilah terbentuk kerjasama dan keterikatan secara formal dalam suatu organisasi. Karena pada dasarnya manajemen atau pengelolaan itu sangatlah penting dalam proses suatu organisasi. Karena dalam suatu organisasi pasti memiliki pekerjaan yang berat yang memang harus diselesaikan tidak hanya oleh sendiri yang mengakibatkan kebutuhan atau ketergantungan kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang ada sehingga pada penyelesaian pekerjaan tersebut mendapatkan hasil yang optimal. Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan daya guna dan hasil potensi yang ada. Manajemen atau pengelolaan pastinya akan selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam organisasi.
Setiap manajer atau pengelola dalam melaksanakan tugasnya, dalam mencapai tujuannya seorang manajer atau pengelola dalam suatu organisasi harus melaksanakan perencanaan pengorganisasian yang sudah direncanakan sebelumnya, lalu melakukan pengarahan kepada anggotanya, serta melakukan pengendalian untuk memastikan bahwa kinerja anggotanya yang sedang melaksanakan tugasnya berjalan dengan baik agar tercapai tujuannya dan mendapatkan hasil yang optimal. Pendidikan memiliki peran vital atau peran penting dalam sebagai pendorong individu dan masyarakat untuk meraih atau memperoleh peningkatan kualitas pada semua aspek yang ada di dalam kehidupan. Disamping itu pendidikan merupakan tolak ukur yang sangat penting bagi proses perubahan perkembangan baik secara individu maupun berkelompok. Karena hal itulah pendidikan secara langsung dan tidak langsung mensyaratkan adanya pemberdayaan untuk masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Namun seiringnya dengan pergeseran paradigma yang awalnya memandang bahwa pendidikan hanya merupakan lembaga sosial, kini setelah munculnya tantangan dari era globalisasi maka berkembanglah pandangan tersebut yang mengisyaratkan pendidikan merupakan suatu wilayah yang memiliki potensi dalam perkembangan ekonomi suatu negara dan memerlukan sebuah perubahan pengelolaan. Dari perubahan pengelolaan pendidikan tersebutlah harus diiringi dengan tuntutan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
G R Terry berpendapat bahwa manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Lalu Reiguluth dan Garfinkel (1993) menjelaskan bahwa guru adalah sebagai fasilitator dan manajemen pendidikan. Peran ini mensyaratkan bahwa sistem yang berbasis sumber data dan penggunaan kekuatan alat-alat dengan kemajuan teknologi dari pada berbasis kepada guru. Dalam hal ini manajemen juga memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan merupakan penetapan pekerjaan yang harus dilakukan oleh sekelompok untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Dalam hal ini planning dan perencanaan mencakup kegiatan sebagai pengambil keputusan karena hal tersebut termasuk dalam pemilihan alternatif keputusan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing atau pengorganisasian adalah memilih dan menentukan berbagai peranan kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.
3. Actuating (aksi)
Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan sesuai dengan unsur yang telah direncanakan dalam perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan - tujuan yang ada tersebut dapat dimengerti.
4. Motivating (Dorongan)
Motivating merupakan salah satu tugas dari seorang pengelola untuk memberikan sebuah dorongan moral untuk meningkatkan kemampuan psikis anggotannya dalam melaksanakan tugasnya.
5. Staffing (Pengelolaan SDM)
Staffing yaitu hal yang memiliki cakupan untuk melakukan perekrutan, penempatan, dan mempertahankan apa yang sudah ada dari anggota sesuai posisi yang sudah ditetapkan sebelumnya untuk organisasi yang bersangkutan.
6. Directing (Pengarahan)
Directing yaitu pengarahan atau arahan yang diberikan kepada anggota sehingga akan mengerti apa tugas yang akan mereka lakukan selanjutnya setelah mendapatkan arahan tersebut dan akan bekerja secara aktif untuk mencapai sasaran tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya dan meraih hasil optimal.
7. Controling (Pemantauan)
Melihat sejauh mana pekerjaan yang sudah dilakukan atau dilaksanakan oleh anggota agar mendapatkan materi untuk dievaluasi baik dari segi penyimpangan yang harus diperbaiki ataupun dari segi perkembangan secara positif yang harus dikembangkan lagi agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
8. Inovating (Ide Baru)
Hal ini mencakup dalam pengembangan ide atau gagasan baru, menggabungkan pemikiran baru  dengan pemikiran yang sudah ada, serta memberikan stimulus kepada rekan kerja atau anggotanya untuk mengembangkan gagasan baru dalam pengembangannya.
9. Representing (Mengenalkan Kembali)
Tugas anggota dalam suatu organisasi untuk dapat mengenalkan kembali kepada pihak yang berkaitan untuk lebih mengenalkan tentang profil organisasinya.
10. Coordinating (Koordinasi)
Merupakan sebuah hubungan yang sesuai dengan berbagai aspek seperti waktu dan tujuan mereka sehingga dapat mengambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

 Dalam fungsi manajemen yang sudah di uraikan di atas maka dalam penerapan atau implementasi manajemen atau pengelolaan pendidikan harus berorientasi pada efektivitas terhadap segala aspek pendidikan baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini beberapa aspek yang menyangkut dalam manajemen atau pengelolaan administrasi pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen Kurikulum
    a. Mengupayakan efektifitas perencanaan
    b. Mengupayakan efektifitas pengupayaan organisasi dan koordinasi
    c. Mengupayakan efektifitas pelaksanaan
    d. Mengupayakan efektifitas pengendalian/pengawasan

2. Manajemen Personalia
    a. Train (latih)
    b. Musyawarah Guru (MGMP)
    c. Inservice Education (Pendidikan Lanjutan)

3. Manajemen Peserta Didik
    a. Penerimaan siswa (Daya tampung siswa tiap sekolah, penggunaan seleksi)
    b. Pembinaan siswa (Pengelompokkan, kenaikan kelas, penentuan program, ekstrakurikuler)

Dari uraian di atas setidaknya kita dapat mengetahui aspek apa saja yang harus dikelola dalam proses peningkatan kualitas pendidikan.

Manajemen Teknologi dan Informasi

Dalam perkembangannya pendidikan tidak akan pernah lepas dengan teknologi serta informasi. Dalam buku Pengenalan Sistem Informasi Abdul Kadir (2016:13) menjelaskan tentang teknologi informasi,  dimana menurut kamus Oxford, teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Dalam hal ini sistem perkembangan pendidikan jelas tidak akan lepas dari perkembangan teknologi informasi dikarenakan dalam perkembangan kurikulum dan yang lainnya yang dalam proses perkembangannya semakin menekankan pemanfaatan penggunaan teknologi informasi. Contohnya perkembangan teknologi yang jelas terlihat penggunaannya dalam dunia pendidikan di era globalisasi yaitu komputer. Komputer merupakan sebuah perangkat keras yang didalamnya memiliki jumlah yang banyak mengenai perangkat lunak yang digunakan untuk mencari informasi atau membuat data serta menyimpan data-data penting. Komputer merupakan sarana informasi dalam mencari informasi secara luas melalui internet. Dengan demikian peserta didik dapat mengeksplorasi tentang ilmu apa saja yang akan mereka dapatkan dengan menggunakan perangkat tersebut. 
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada era globalisasi ini memang sangat besar. Teknologi telah menjadi salah satu faktor  sebagai fasilitator dalam melakukan pencarian informasi. Hal tersebut berpengaruh terhadap perubahan struktur organisasi dan manajemen atau pengelolaan organisasi dalam pendidikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dapat mengganti peranan manusia dalam hal melakukan otomatisasi terhadap suatu tugas atau proses yang jika secara manual manusia yang melakukan proses tersebut akan memakan waktu yang lama. Contohnya adalah seorang mahasiswa ditugaskan untuk membuat artikel mengenai dunia pendidikan dasar, tugas tersebut harus dikumpulkan ke dosennya satu hari sesudah diberikan tugas tersebut sedangkan tempat tinggal dosen tersebut bukan di wilayah atau daerah sekitar universitasnya melainkan berbeda provinsi dan dosen tersebut tidak hanya mengajar di satu universitas saja, maka mahasiswa tersebut dalam mengerjakan tugasnya mereka menggunakan komputer dan internet sebagai sarana untuk menyelesaikan tugas yang mereka dapatkan setelah menyelesaikan tugas baru mereka mengirim tugas tersebut dalam bentuk document word yang lalu dikirimkan melewati email. Contoh tersebut menggambarkan bahwa penggunaan teknologi yang semakin maju dalam dunia pendidikan memang jelas terasa dan akan lebih efektif dan efisien jika digunakan sesuai dengan penggunaannya.
O'connor dan Galvin, dikutip Kadir(2003:16), yang menyoroti penerapan teknologi informasi untuk keperluan pemasaran, mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknologi informasi antara lain :
1. Secara signifikan meningkatkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi perusahaan dan memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif terhadap setiap elemen strategi pemasaran.
2. Mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support System/DSS).
3. Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak infromasi ke manajer. Sebagai contoh, sitem informasi eksekutif (Executive Information System/EIS) mempengaruhi aluran infomasi secara vertical dalam perusahaan. Pihak manajemen atau memiliki akses informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengali dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
4. Teknologi informasi juga mempengaruhi antar muka organisasi dengan lingkungan, sperti pelanggan dan pemasok. Sistem antar organisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronik menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dengan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien, dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali.

Dalam penggunaannya teknologi memiliki penyimpangan dalam pencarian informasi yang disalahgunakan oleh pengguna atau individu yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Oleh karena itu pengelolaan teknologi informasi juga harus diperhatikan agar penyalahgunaan tersebut tidak sampai mengakibatkan dampak yang besar. Karena tantangan globalisasi mencakup semua aspek dalam perkembangan baik teknologi, informasi, pendidikan dan yang lainnya, hal tersebut jelas memungkinkan penyimpangan atau penyalahgunaan sistem teknologi informasi ke arah yang kurang positif dalam ruang lingkup dunia pendidikan. Jika sistem manajemen teknologi informasi dapat dikelola dengan baik maka dalam perkembangannya pendidikan akan berjalan dengan baik. Terlepas dari itu semua, internet sebagai sarana untuk mencari informasi yang beragam dengan kebutuhan peserta didik yang memanfaatkannya selama menempuh proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Hal ini didasarkan dengan adanya asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik yang berakibat terjadinya perubahan pada diri pribadinya. Pribadi ini lebih menekankan pada kegiatan belajar anak didik daripada sesuatu yang diberikan kepada anak didik.
2. Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Prinsip ini juga mengharuskan adanya kuntinuitas dan sinkronisasi dari pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah bahwa sekolah hanya merupakan salah satu tahapan belajar dan bukan akhir dari proses pembelajaran.
3. Pendidikan dapat berlangsung kapan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tempat yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak didik. Selama ini tradisi telah mengajarkan bahwa konsep pendidikan (formal) adalah kehadiran seseorang secara penuh di sekolah atau lembaga pendidikan lain sekitar 6 jam sehari selama 260 hari selama setahun. DI sini mengasumsikan adanya proses pembelajaran di luar kelas yang menunjang diperolehnya pengetahuan.
4. Pendidikan dapat berlangsung secara mandiri. Ini menegaskan bahwa pendidikan tidak harus berada dalam penguasaan langsung seorang guru. Prinsip ini mengandung bahwa pendidikan tidak harus berlangsung dalam kelompok pengawasasn yang terus menerus dari seseorang pada tempat tertentu, misalnya ruangan kelas.
5. Pendidikan dapat berlangsung secara efektif baik di dalam kelompok yang homogen, heterogen maupun perseorangan. Prinsip ini mengandung arti bahwa pengelompokan anak sekitar 30-40 orang atas dasar homogenitas, yang selama ini dipakai sebagai standar akan mengalami perubahan. Pengelompokan akan dapat lebih besar hingga ratusan, bahkan ribuan dalam memakai media massa dan disamping itu dapat juga secara perseorangan. Konsep ini juga mengandung arti bahwa dalam satu lokasi dan di bawah pembinaan seseorang dapat berlangsung kegiatan belajar secara berkelompok yang heterogen, baik dalam umur, tingkatm dan macam belajarnya. Jangkauan peserta didik disini juga menerapkan konsep pluralisme dan multikulturalisme yang menghalau kendala untuk mengakses pendidikan yang bersumber pada faktor gender dan primodialisme.
6. Belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa saja baik yang sengaja dirancang maupun yang diambil manfaatnya. Konsep ini mengandung arti bahwa bila seseorang mempunyai kesadaran dan minat untuk belajar, dia dapat mengambil pelajaran dari siapa saja. Tidak hanya orang tua dan guru melainkan pula teman sebaya, semua masyarakat, dan anggota masyarakat lain.  Bahwa juga dapat belajar dari media audio yang didengarkan, visual yang dilihatnya, serta tatanan dan lingkungan fisik, maupun kebudayaan dimana dia hidup. (Miarso, 2004:104-105).

Dari asumsi-asumsi dasar yang telah dipaparkan di atas memberikan peluang pada dunia pendidikan untuk memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk belajar dalam rangka peningkatan perkembangan peserta didik dan dikelola dengan baik supaya tidak memunculkan kemungkinan penyalahgunaan yang ada di dalam teknologi tersebut.

Manajemen Biaya

Perkembangan pendidikan tidak akan lepas dari ekonomi. Tingkat perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi dengan proses perkembangan pendidikan. Karena dalam perkembangannya pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hal itu didasari dengan penyediaan sarana prasarana yang secara jelas memerlukan biaya dan pengembangan kurikulum serta aspek lainnya yang menyangkut tentang dunia pendidikan. Dalam ruang lingkupnya pendidikan memiliki banyak organisasi yang dalam prosesnya membantu dalam perkembangan pendidikan. Dalam setiap organisasi di dalam lingkungan pendidikan pastinya memiliki pengelolaan atau manajemen yang berbeda-beda sesuai dengan misi dan karakteristik organisasi pendidikan tersebut. Penerapan peraturan dan sistem manajemen keuangan yang baku dalam organisasi pendidikan tidak dapat disangkal lagi. Permasalahan yang terjadi di dalam lembaga terkait dengan manajemen keuangan pendidikan diantara sumber dana yang terbatas, pembiayaan program yang serampangan, tidak mendukung visi, misi dan kebijakan yang sebagaimana tertulis di dalam rencana strategis lembaga pendidikan.
Istilah Pembiayaan pendidikan merupakan sebagai nilai mata uang dari seluruh sumber daya yang digunakan untuk seuatu proses atau aktivitas atau kegiatan yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pembiayaan pendidikan adalah kemampuan internal sistem pendidikan untuk mengelola dana-dana pendidikan secara efisien. Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisa sumber saja akantetapi menggunakan dana-dana secara efisien. Karena semakin baik pengelolaan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pendidikan maka akan semakin efisien juga proses atau kinerja dalam pengembangan pendidikan itu sendiri. 
Permasalahan dalam pembiayaan pendidikan tidak akan pernah habis atau selesai selama pendidikan itu masih akan terus berkembang. Dalam hal ini pelaku pengembang pendidikan perlu memikirkan bersama tentang persoalan pembiayaan pendidikan. Dilihat dari konstitusi, pemerintah bertanggung jawab mutlak membiayai anak-anak usia sekolah untuk menempuh jenjang pendidikan dasar. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menegaskan mengenai kewajiban pemerintah membiayai pendidikan dasar setiap warga negara. Hal itu tentu saja jika dilihat mengacu kepada UUD 1945 pasal 31 ayat 2, anak usia sekolah berhak mendapatkan pendidikan dasar tanpa biaya. Akan tetapi permasalah tetap akan muncul dimana salah satu contohnya dalam prosesnya anak usia sekolah yang wajib menempuh pendidikan sekolah dasar sering kali ditarik pungutan oleh pihak sekolah . UU No.20/2003 pasal 34 ayat 2 tentang sistem pendidikan nasional pun menggariskan agar pemerintah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa pemungutan biaya.
Dalam prosesnya produktivitas pendidikan sebagai hasil proses manajemen ata pengelolaan yang memiliki fungsi produksi menunjukan kinerja pendidikan khususnya kinerja sekolah tampak pada hasil keluaran manajemen atau pengelolaan dalam bentuk pelayanan maupun lulusan, karena fungsi produksi pendidikan merupakan hal yang sangan penting untuk memastikan investasi pendidikan memberti keuntungan. Hal tersebut tidak akan lepas dari sumber-sumber dari mana biaya tersebut didapatkan. Menurut Nanang Fattah (2006:24), sumber-sumber yang digunakan bagi alokasi pembiayaan pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Dana Sumber APBN
Jika kita membaca Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, didalamnya menyebutkan  bahwa sumber pendanaan pendidikan Indonesia ditanggung oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dari alokasi dana sebesar 20% dari APBN dan APBD. 
2. Sumber dana APBD
Dana APBD dapat berasal dari tingkat 1 maupun daerah tingkat II. Biasanya dana tersebut tergantung pada kemampuan keuangan pemerintah setempat, dan daerah lain.
3. Sumber dana dari Orang Tua Murid
Sekolah memiliki badan perkumpulan bagi orang tua murid. Nama badan tersebut yang kita kenal yaitu komite sekolah. Lembaga ini sangatlah berperan, salah satunya adalah membantu sebagai penyandang dana bagi sekolah dalam membantu penyelenggaraan prongram yang ada di sekolah.
4. Dana dari Sumber Lain
Dana dari sumber lain sifatnya tidak mengikat dan lebih bersifat pastisipasif sukarela, seperti dana yang berasal dari alumni, infak dan sedekah dari para dermawan serta sumbangan dari badan-badan usaha atau sejenisnya. 

Dari ulasan di atas kita dapat mengetahui seperti apa gambaran secara luas tentang manajemen atau pengelolaan biaya dalam pendidikan.

Monday 28 March 2016

Keluarga Dalam Lingkungan Pendidikan

Keluarga merupakan sebuah kelompok sosial yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam hubungannya yang terjadi didasari dari perkawinan, ikatan darah ataupun juga adopsi. keluarga juga memiliki fungsi, terdapat beberapa fungsi yang melekat sebagai ciri-ciri dari keluarga. Yaitu sebagai berikut ;







1. Fungsi Biologis yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak oleh kedua orang tuanya.
2. Fungsi Afeksi yaitu dalam keluarga memiliki proses terjadinya interaksi sosial antara ayah, ibu dan anak yang menciptakan suasana yang hangat dan penuh dengan kemesraan.
3. Fungsi Sosial yaitu dalam keluarga kepribadian anak mulai terbentuk.
4. Fungsi sebagai perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa aman terlindungi.
5. Fungsi Perasaan yaitu keluarga secara langsung merasakan perasaan atau suasana anggota keluarganya dalam interaksi secara langsung maupun tidak langsung antara sesama anggotanya, sehingga dapat menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
6. Fungsi Religius yaitu dimana keluarga dapat mengenalkan anggota keluarganya dengan menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan masa kini dan kehidupan masa yang akan datang  setelah hidup di dunia.
7. Fungsi Ekonomi yaitu dimana keluarga tersebut mendapatkan penghasilan dari mata penchariannya serta dapat mengelola keuangan dalam keluarganya hingga sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang ada dalam keluarganya.
8. Fungsi Rekreasi yaitu keluarga menciptakan suasana yang menyenangkan seperti menonton film bersama, liburan bersama, bermain bersama dan lainnya.
9. Fungsi Karakter yaitu keluarga membentuk karakter anggota keluarganya untuk menjadikannya pribadi yang baik dan sehat sehingga dapat suatu saat anak anak dapat berbaur dengan lingkungan masyarakatnya dengan baik.

Selain itu keluarga juga memiliki tugas yaitu ;
1. Pemeliharaan fisik bagi seluruh anggota keluarganya.
2. Pengelolaan sumber daya yang ada di dalam keluarganya.
3. Pembagian tugas masing masing yang ada di setiap anggota keluarganya.
4. Interaksi sosial antar anggota dalam keluarga.
5. Mengatur jumlah anggota yang ada dalam keluarganya.
6. Mengelola peraturan dalam keluarga untuk menjaga ketertiban keluarganya.
7. Menempatkan anggota keluarga ke dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Memberikan motivasi kepada seluruh anggota keluarganya.

Oleh karena hal itu fungsi dan tugas keluarga dalam lingkungan pendidikan sangatlah penting dan harus terpenuhi. Ketika proses dalam menjalankan fungsi dari keluarga ada yang tidak baik, maka hasilnya akan berdampak pada keharmonisan dari keluarga tersebut. Dampak yang paling menonjol akan terlihat biasanya kepada anak-anaknya, karena pembentukan psikisnya sangat dipengaruhi dalam lingkungan keluarga tersebut.
Selain dari fungsi tersebut, keluarga juga memegang peranan penting dan pengaruh yang sangat besaar terhadap perkembangan kemampuan dan pengalaman anak. Hal itu bisa kita lihat dari bentuk proses interaksi sosial di dalam keluarga, proses pembentukan mental atau psikis anak dalam keluarga, nilai nilai moralnya, dan hal penting lainnya baik kognitif atau psikomotornya.
Dalam hubungan antara keluarga dengan lingkungan pendidikan dapat dikuatkan dari pernyataan Lickona (2012:554) yang menyatakan bahwa keberhasilan jangka panjang akan pendidikan nilai-nilai yang baru tergantung pada kekuatan di luar sekolah, pada taraf ketika keluarga dan komunitas bergabung dengan sekolah dalam usaha bersama untuk memenuhi kebutuhan akan anak-anak dan membantu perkembangan kesehatan mereka. Pandangan tersebut menunjukan bahwa peran keluarga sangat pending untuk bekerja sama. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap anak-anak mengenai aspek kognitif, psikis, dan psikomotornya.

Sekolah dalam Lingkungan Pendidikan

Peranan sekolah dalam pembentukan dan perkembangan kemampuan anak dalam berkembang sangatlah besar. Karena pendidikan di sekolah memiliki kontribusi yang besar dalam pembentukan kemampuan dan pengalaman manusia. Vembriarto mengatakan bahwa keberadaan sekolah mempunyai dua aspek penting, yaitu aspek individual dan sosial. Selain itu sekolah bertugas mempengaruhi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan perkembangan pribadi anak berkembang secara progressif dan maksimal. Disisi lain sekolah juga memiliki tugas membentuk karakter anak didiknya agar bisa mengabdikan dirinya ke dalam lingkungan masyarakat. 
Sekolah memiliki fungsi mengembangkan kemampuan anak dan membentuk watak serta peradaban suatu bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di dalam sekolah beragam budaya masyarakat akan muncul dan bergabung menjadi satu dan itu terjadi di dalam lingkungan sekolah. Pertemuan peserta didik yang berbeda budaya akan terjadi di sekolah baik dengan peserta didik maupun dengan guru atau orang lain yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Selain itu sekolah juga memiliki peranan sebagai penolong peserta didik untuk memilih melakukan atau membentuk peranan sosial peserta didik di lingkungan sekolahnya. Sekolah memberikan bimbingan dan arahan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada anak atau peserta didinya.
Lalu di dalam sekolah pasti memiliki suasana atmosfer yang dimana akan berpengaruh nantinya dalam pembentukan peserta didiknya. Hal itu dinyatakan oleh Hughes and Hughes (2012:307) yang menyatakan bahwa ada tiga jenis utama suasana atau atmosfer sosial yang dapat diamati di sekolah dan di ruang kelas. Yaitu ;
1. Atmosfer yang diciptakan oleh pendidik berkepribadian kuat yang sangat menguasai (mungkin dalam konteks ini Guru Disiplin yang sering di segani oleh siswa). Akibatnya, anak akan menjadi patuh dan tunduk dengan apa yang diperintahkan tanpa ada pesan atau hal-hal negatif yang tidak dikehendaki.
2. Atmosfer yang diciptakan oleh pendidik yang berkepribadian lemah yang mudah tunduk (dalam konteks ini biasanya terdapat pada guru yang selalu menuruti apa keinginan muridnya tanpa melihat dampak panjangnya dalam pembentukan watak atau karakter peserta didik tersebut). Akibatnya, peserta didik akan menjadi kurang disiplin dan akan kurang mendukung dalam proses pembelajarannya.
3. Atmosfer yang diciptakan oleh pendidik yang walaupun diakui menguasai keadaan, tetapi tidak bersikap menguasai dan tunduk (dalam hal ini biasanya guru yang memang dalam prosesnya di lingkungan sekolah memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetapi tidak terlalu memberi tekanan kepada siswanya). Dampaknya adalah antara guru dan peserta didik akan terjalin hubungan yang saling memberi dan menerima hal yang baru dalam proses terjadinya interaksi di sekolah.

Dari ketiga atmosfer di atas diharapkan sekolah dapat membentuk karakter peserta didik yang memiliki sikap hormat dan bertanggung jawab dalam melakukan tindakan yang akan memangun nilai moral dasar yang akan didapatkan oleh peserta didik dan dapat diimplementasikan ke lingkungan masyarakat pada waktunya.

Organisasi dalam Lingkungan Pendidikan

Ruang lingkup dalam pendidikan merupakan organisasi itu sendiri. Struktur dalam pendidikan yang sistematis merupakan salah satu ciri bahwa pendidikan merupakan organisasi. Dengan kata lain lingkungan pendidikan merupakan lingkungan yang terorganisasi. Ada beberapa macam lingkungan dalam pendidikan, ada yang berbentuk formal ada pula yang berbentuk informal. Organisasi pendidikan memiliki pengertian yang sangat luas. Hal ini terkait dengan jenis, jenjang pendidikannya. Dalam pendidikan dikenal pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah pertama (SMP), pendidikan menengah atas (SMA), dan perguruan tinggi. Dari ruang lingkupnya masing masing jenjang pendidikan memiliki organisasi baik formal dan non formal.
Semua jangkauan dan pengertian yang luas mengenai pendidikan merupakan determinasi sebagai alat untuk mengoptimalkan pengelolaan dalam lingkungan pendidikan. Pengelolaan pendidikan memiliki arti proses interaksi antar individu atau kelompok atau elemen dengan individu atau kelompok atau elemen pendidikan yang secara masif untuk bertujuan menghasilkan pendidikan yang diharapkan. Beberapa komponen pendidikan yang dapat melakukan interaksi untuk memberikan dampak yang masif dalam perkembangan pendidikan, yaitu sebagai berikut ;
1. Presiden
2. MPR/DPR
3. Kementrian (pendidikan)
4. Pemerintah Provinsi
5. Pemerintah Kabupaten/Kota
6. DPRD
7. Badan Pendidikan Provinsi
8. Badan Pendidikan Kabupaten/Kota
9. Dewan Komite
10. Masyarakat

Dalam beberapa komponen tersebut menggambarkan bahwa dalam organisasi lingkungan pendidikan terdapat struktur yang bertingkan yang tampak jelas dalam birokrasinya. Lingkungan yang berbentuk organisasi saling mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan dan tercapainya tujuan pendidikan nasional akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Dalam kemajuan bangsa dan negara pada akhirnya akan menjadi hasil dalam mensejahterakan rakyat. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari kontribusi manusia sebagai individu warga negaranya, keluarga, sekolah dan masyarakat secara menyeluruh.
Berikut tercantum UUD tentang pendidikan ;
1. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 4 Negara memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan kebutuhan nasional.
2. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menyatakan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dalam Undang-Undang.

Masyarakat dalam Lingkungan Pendidikan

Masyarakat adalah sekelompok orang atau individu yang membentuk sebuah sistem yang dimana sebagian besar interaksi antara individu-individu yang ada dalam kelompok tersebut dengan individu-individu yang ada dalam kelompok lain. Kata masyarakat dalam bahasa Indonesia berasa dari bahasa arab, yaitu musyarak. Masyarakat merupakan suatu jaringan yang memiliki hubungan dengan berbagai macam karakter budaya sosial dan lainnya. Masyarakat sering digolongkan dengan berdasarkan mata penchariannya. Ada pula menurut ahli ilmu sosial, masyarakat digolongkan ke beberapa jenis. Jenis masyarakat tersebut yaitu masyarakat pemburu, masyarakat nomaden, petani, dan masyarakat agricultural intensif yang juga bisa disebut masyarakat peradaban. 
Dinamika dan proses kehidupan bermasyarakat terus terjadi sepanjang masa, dalam kehidupan bermasyarakat unsur pendidikan dapat dilihat dari lima komponen yang menyertainya. Adiwikarta (1998:37) menyebutkan bahwa ada beberapa unsur, yaitu ;
1. Pendidikan sebagai Pranata Posial
    Pranata sosial menjadi penunjuk bagi masyarakat, untuk menjaga keutuhan dan memberikan pegangan kepada masyarakat dalam melakukan pengendalian sosialnya. Pranata sosial sendiri memiliki pengertian adanya norma-norma dan peraturan-peraturan yang menjadi karakteristik suatu masyarakat. Dalam masyarakat pembentukan norma menjadi lembaga kemasyarakatan dapat di lalui dari proses dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari serta internalisasi atau norma mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakatnya.
2. Pendidikan dan Kehidupan Ekonomi
    Dalam masyarakat terdapat pola-pola ekonomi yang hidup dan berkembang. Pola-pola ekonomi tersebut meliputi sistem mata pencharian, produksi, distribusi dan konsumsi di dalam masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia masih banyak ditentukan dari sistem ekonomi yang berjalan. Sistem ekonomi pun sangat besar pengaruhnya kepada dampak perkembangan pendidikan di Indonesia. Jika sistem ekonomi dalam pendidikan masih di abaikan, maka dalam proses perkembangannya pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Pendidikan dan Stratifikasi Sosial
    Lapisan sosial didalam masyarakat menandakan bahwa di dalam masyarakat masih ada yang dihargai.  Penghargaan masyarakan dalam atau pada suatu hal akan menjadi pemantik tumbuhnya lapisan sosial di dalam masyarakat.
4. Pendidikan dan Mobilitas Sosial
    Dalam masyarakat terjadi pergerakan dalam struktur sosialnya, yaitu pola-pola tertentu yang mengendalikan organisasi suatu masyarakat. Struktur masyarakat memperlihatkan hubungan antara individu dengan individu lain dan individu dengan masyarakat.
5. Pendidikan dan Perubahan Sosial
    Dalam pendidikan dan perubahan sosial menegaskan bahwa tidak ada yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Masyarakat sendiri terus berubah, dirasakan atau tidak, terbatas atau luas, ataupun cepat atau lambat. Aspek perubahan masyarakat dapat meliputi nilai-nilai, norma-norma, pola-pola prilaku, orgnanisasi, susunan, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat dll.

Keterlibatan masyarakat dalam dunia pendidikan secara luas membantu mengidentifikasi dan memperoleh dukungan bagi nilai-nilai yang di ajarkan.

Sunday 27 March 2016

Belajar Gerak



Pembahasan kali ini adalah belajar gerak. Permasalahan yang akan dibahas yaitu mengenai pengertian apa itu belajar, proses belajar gerak, faktor yang mempengaruhi belajar gerak dll. Yang akan dibahas di bawah ini. semoga dapat membantu pencarian referensi anda dan bermanfaat untuk semuanya.


Saturday 26 March 2016

Lingkungan Pendidikan

Dalam perkembangannya pengaruh pendidikan terhadap kualitas SDM suatu bangsa tidak akan lepas dari lingkungannya. Begitu pula dalam perkembangannya pengaruh lingkungan tidak akan pernah lepas dalam proses peningkatan kualitas perkembangan pendidikan. Dalam psikologi teori mendan diasumsikan bahwa tingkah laku dan atau proses-proses kognitif adalah suatu fungsi banyak variabel yang adanya secara simulasi (serempak) dan suatu perubahan sesuatu dari dalam mereka akan berakibat mengubah hasil keseluruhan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapat tersebut memfokuskan pada lingkungan yang memiliki daya kemampuan mempengaruhi individu manusia yang pada gilirannya akan mempengaruhi dalam tingkah laku dan proses-proses kognitifnya dalam pendidikan.
Pendidikan adalah upaya yang sengaja untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Hal ini diperkuat menurut Sindhunata yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan upaya itu, proses belajar menjadi hal yang penting. Lalu menurut penganut ilmu atau aliran konstuktivisme, seperti yang diungkapkan oleh Suparno (1997:61), belajar dalam pengertian ini merupakan proses aktif pelajar mengonstruksi baik teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Belajar juga proses mengasimilasikan dan mengubungkan antara pengalaman yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya pun dapat dikembangkan. Proses belajar sangat membutuhkan lingkungan pendidikan yang mendukung peserta didik untuk mengonstruksi, mengasimilasi, dan menghubungkan pengalaman.
Selain itu dalam pendidikan memiliki faktor yang dapat atau saling mempengaruhi dalam perkembangannya. Seperti yang di ungkapkan oleh Sutari (1995:35) yang menyatakan bahwa ada lima faktor pendidikan yang saling mempengaruhi dan berhubungan satu sama lain. Kelima faktor tersebut, yaitu :
1. Tujuan
2. Pendidik
3. Anak didik
4. Alat-alat
5. Alam sekitar

Faktor tujuan menjelaskan bahwa dalam proses mendidik tidak boleh diadakan tanpa adanya kesanggupan dan tanpa disadari. Hal itu mengacu pada pengertian pendidikan itu sendiri yang memiliki arti bahwa pendidikan merupakan upaya yang disengaja untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan murid yang dilakukan secara sadar dan terencana. Lalu setiap orang yang disengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan lebih tinggi biasa disebut dengan pendidik. Aanak didik diartikan sebagai setiap orang atau sekelompok yang menerima pengaruh dan seorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Alat pendidikan sendiri yaitu perbuatan atau situasi yang diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Faktor alam sekitar adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling alat. Lalu dalam proses mencapai keberhasilan dalam keberlangsungan pendidikan, hal tersebut dipengaruhi oleh alat pendidikan tersebut. Seperti yang sudah diuraikan di atas bahwa lima faktor pendidikan memiliki keterkaitan dan hubungan yang erat. Oleh karena itu, faktor alat pendidikan pun sangat tergantung dengan faktor lain yang ada di dalam pendidikan itu sendiri.

Lalu ada juga faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. faktor tersebut diantara lain adalah faktor Internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri sendiri atau individu itu sendiri dan faktor Eksternal yaitu faktor yang muncul atau datang dari luar individu itu sendiri. Dari dalam faktor internal dapat dikelompokan menjadi dua faktor yaitu faktor fisik dan psikis. Kedua faktor tersebut keberadaanya dimunculkan dan ditentukan oleh genetik dan lingkungan. Sementara itu faktor eksternal dikelompokan menjadi faktor lingkungan alam, sosial, ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program, dan sarana dan prasarana.
Dari hasil uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kedua faktor tersebut akan sangat mempengaruhi dalam perkembangan pendidikan. Karena faktor tersebut bisa berasal baik dari diri sendiri maupun dari luar yang meliputi lingkungan, alam, sosial, ekonomi, guru dan lain-lain.
Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana manusia dapat berinteraksi timbal balik sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi. Terdapat tiga, yang paling utama, jenis lingkungan pendidikan yang paling besar memberikan pengaruh terhadap kemampuan dan pengalaman manusia, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat (yang biasa disebut tiga pusat pendidikan) serta organisasi dalam lingkungan pendidikan itu sendiri. Semuanya merupakan media bagi manusia untuk melakukan sosialisasi. Dalam hal ini pembahasan akan saya jelaskan satu per satu dalam postingan berikutnya. To be continue . . .

Thursday 24 March 2016

Assesment Autentik


Assesment autentik adalah proses evaluasi yang melibatkan berbagai pengukuran terhadap kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Untuk selengkapnya kalian bisa baca dibawah ini. Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk semuanya. 


Lanjut Usia (Eldery)


Lanjut usia adalah seseorang yang telah berumur diatas 60/64 tahun. Disini kita akan membahas tentang lanjut usia. Aspek yang akan dibahas diantaranya adalah ciri-ciri, pengelompokan, karakteristik masa tua, perubahan apa saja yang terjadi pada masa lanjut usia dll. untuk lebih jelasnya anda bisa membaca dibawah ini. Semoga referensi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk anda khususnya dan umumnya untuk semuanya.


Wednesday 23 March 2016

Hubungan antara Hakikat Manusia dan Hakikat Pendidikan

Postingan yang lalu telah membahas atau menerangkan tentang hakikat manusia dan perkembangannya melalui pendidikan. Kali ini konteks pembahasan masih mengenai hubungan antara manusia dan pendidikan, yaitu hakikat pendidikan (pedagogi) itu sendiri.
Sebelumnya saya pikir mungkin kalian bertanya-tanya mengapa saya mengulas materi ini.
Mengapa saya mengulas materi hakikat pendidikan ?
Dalam khazanah ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis ilmu pendidikan telah dikenal sejak zaman Yunani klasik. Sejak waktu itu pendidikan sudah dikenal dalam kebudayaan manusia, namun sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Pada masa itu pedagogik belum di akui sebagai ilmu. Pendidikan memang telah dirasakan sebagai suatu kebutuhan dalam perkembangan kehidupan umat manusia.

Lalu seberapa pentingnya ulasan tentang hakikat pendidikan ?

Dalam membangun rumah yang kokoh, terdapat pondasi yang kuat. Begitu pula dengan pendidikan, jika perkembangan manusia  dalam pendidikan tidak didasari dengan dasar yang kuat, hal itu akan menciptakan kemungkinan terbesar bahwa proses perkembangan pendidikan akan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kembali ke determinasi atau tolak ukur pendidikan berasal. Dalam peradabannya, Yunani adalah salah satu negara dengan peradaban masyarakatnya yang sangat maju di masanya. Dalam dunia pendidikan Yunani juga sudah melahirkan banyak ahli filsafat seperti Socrates, Plato dan Aristoteles. Mengapa Yunani dapat melahirkan ahli filsafat ? Jawabannya adalah karena proses pendidikan di Yunani selalu berkembang sehingga melahirkan banyak ahli filsafat.

Apakah di Indonesia, pendidikan sudah ada sejak zaman nenek moyang ?

Pada zaman kerajaan Hindu-Budha pendidikan sudah dikenal di Indonesia sejak abad permulaan. Pada zaman ini salah satu kerajaan yang sangat memberikan pengaruh perkembangan pendidikan di Indonesia salah satunya adalah kerajaan Sriwijaya. Meskipun pada saat itu pendidikan masih dominan memperdalam ilmu agama. Bukti bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan adalah adanya tulisan sanskerta.

Lalu, kenapa filsafat ikut menjadi pembahasan, apa kaitannya dengan pendidikan ?

Sebelumnya kita definisikan dulu apa itu filsafat. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh fenomena kehidupan. Lalu menurut anda apakah pendidikan tidak termasuk terhadap fenomena ? Lantas mengapa pendidikan selalu mengalami perkembangan ? Ya, sepertinya jawabanya sudah kita dapatkan. Seperti apa yang saya katakan sebelumnya bahwa membangun rumah yang kokoh, terdapat pondasi yang kuat. Ilmu dasar tentang fenomena pendidikan akan menjadi determinasi dalam fenomena berkembangnya pendidikan seiring perubahan zaman. Karena filsafat adalah induk dari segala ilmu. Dalam prosesnya, filsafat berkembang bermula dari orang-orang yang memiliki permasalahan dan mengajukan banyak pertanyaan yang sama lalu menanggapi permasalahan tersebut dengan mencari jawaban dari permasalahan tersebut lalu jawaban dari permasalahan tersebut dikembangkan oleh penerusnya, Dalam ilmu filsafat ada dua klasifikasi yaitu menurut wilayah dan menurut agama.

Dalam hal ini saya mengambil point dari filsafat wilayah barat yang determinasinya mengaju pada wilayah yang dianutnya ;

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di eropa, dan daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi-tradisi orang-orang Yunani kuno. Dalam tradisi filsafat barat, dikenal dengan adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Yaitu ;
1. Metafisika yang merupakan suatu studi mengenai yang ada, keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam ontologi.
2. Epistemologi yang merupakan kajian dari hakikat (sudah dibahas di postingan sebelumnya dalam hakikat manusia) dan lingkup ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi  yang menjelaskan masalah nilai kehidupan manusia. (berkaitan dengan hakikat manusia
4. Etika merupakan apa yang seharusnya manusia lakukan dan seperti apa kebenaran dari apa yang telah dilakukan. Salah satu contoh yaitu tanggung jawab.
5. Estetika yang mengkaji tentang keindahan, seni, dll.

Sesuai dengan uraian yang dijelaskan di atas, sudah jelas kaitan atau hubungan antara hakikat manusia dengan hakikat pendidikan. Untuk pembahasan kali ini sampai disini dulu ya. Untuk pembahasan pendidikan akan dibahas postingan selanjutnya.