Tuesday 29 March 2016

Manajemen Sistem Birokrasi

Pada dasarnya manusia berfikir untuk memecahkan permasalahan yang muncul dari fenomena yang ada. Hal itu pun mengacu pada kemampuan manusia untuk memecahkan masalah yang ada. Keterbatasan manusia dalam melakukan sesuatu memang pasti ada. Namun, hal tersebut dapat di atasi dengan adanya pengelolaan atau manajemen dalam pembagian tugas dan tanggung jawabnya dengan adanya pembagian tugas kerja, dan tanggung jawab inilah terbentuk kerjasama dan keterikatan secara formal dalam suatu organisasi. Karena pada dasarnya manajemen atau pengelolaan itu sangatlah penting dalam proses suatu organisasi. Karena dalam suatu organisasi pasti memiliki pekerjaan yang berat yang memang harus diselesaikan tidak hanya oleh sendiri yang mengakibatkan kebutuhan atau ketergantungan kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang ada sehingga pada penyelesaian pekerjaan tersebut mendapatkan hasil yang optimal. Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan daya guna dan hasil potensi yang ada. Manajemen atau pengelolaan pastinya akan selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam organisasi.
Setiap manajer atau pengelola dalam melaksanakan tugasnya, dalam mencapai tujuannya seorang manajer atau pengelola dalam suatu organisasi harus melaksanakan perencanaan pengorganisasian yang sudah direncanakan sebelumnya, lalu melakukan pengarahan kepada anggotanya, serta melakukan pengendalian untuk memastikan bahwa kinerja anggotanya yang sedang melaksanakan tugasnya berjalan dengan baik agar tercapai tujuannya dan mendapatkan hasil yang optimal. Pendidikan memiliki peran vital atau peran penting dalam sebagai pendorong individu dan masyarakat untuk meraih atau memperoleh peningkatan kualitas pada semua aspek yang ada di dalam kehidupan. Disamping itu pendidikan merupakan tolak ukur yang sangat penting bagi proses perubahan perkembangan baik secara individu maupun berkelompok. Karena hal itulah pendidikan secara langsung dan tidak langsung mensyaratkan adanya pemberdayaan untuk masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Namun seiringnya dengan pergeseran paradigma yang awalnya memandang bahwa pendidikan hanya merupakan lembaga sosial, kini setelah munculnya tantangan dari era globalisasi maka berkembanglah pandangan tersebut yang mengisyaratkan pendidikan merupakan suatu wilayah yang memiliki potensi dalam perkembangan ekonomi suatu negara dan memerlukan sebuah perubahan pengelolaan. Dari perubahan pengelolaan pendidikan tersebutlah harus diiringi dengan tuntutan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
G R Terry berpendapat bahwa manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Lalu Reiguluth dan Garfinkel (1993) menjelaskan bahwa guru adalah sebagai fasilitator dan manajemen pendidikan. Peran ini mensyaratkan bahwa sistem yang berbasis sumber data dan penggunaan kekuatan alat-alat dengan kemajuan teknologi dari pada berbasis kepada guru. Dalam hal ini manajemen juga memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan merupakan penetapan pekerjaan yang harus dilakukan oleh sekelompok untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Dalam hal ini planning dan perencanaan mencakup kegiatan sebagai pengambil keputusan karena hal tersebut termasuk dalam pemilihan alternatif keputusan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing atau pengorganisasian adalah memilih dan menentukan berbagai peranan kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.
3. Actuating (aksi)
Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan sesuai dengan unsur yang telah direncanakan dalam perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan - tujuan yang ada tersebut dapat dimengerti.
4. Motivating (Dorongan)
Motivating merupakan salah satu tugas dari seorang pengelola untuk memberikan sebuah dorongan moral untuk meningkatkan kemampuan psikis anggotannya dalam melaksanakan tugasnya.
5. Staffing (Pengelolaan SDM)
Staffing yaitu hal yang memiliki cakupan untuk melakukan perekrutan, penempatan, dan mempertahankan apa yang sudah ada dari anggota sesuai posisi yang sudah ditetapkan sebelumnya untuk organisasi yang bersangkutan.
6. Directing (Pengarahan)
Directing yaitu pengarahan atau arahan yang diberikan kepada anggota sehingga akan mengerti apa tugas yang akan mereka lakukan selanjutnya setelah mendapatkan arahan tersebut dan akan bekerja secara aktif untuk mencapai sasaran tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya dan meraih hasil optimal.
7. Controling (Pemantauan)
Melihat sejauh mana pekerjaan yang sudah dilakukan atau dilaksanakan oleh anggota agar mendapatkan materi untuk dievaluasi baik dari segi penyimpangan yang harus diperbaiki ataupun dari segi perkembangan secara positif yang harus dikembangkan lagi agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
8. Inovating (Ide Baru)
Hal ini mencakup dalam pengembangan ide atau gagasan baru, menggabungkan pemikiran baru  dengan pemikiran yang sudah ada, serta memberikan stimulus kepada rekan kerja atau anggotanya untuk mengembangkan gagasan baru dalam pengembangannya.
9. Representing (Mengenalkan Kembali)
Tugas anggota dalam suatu organisasi untuk dapat mengenalkan kembali kepada pihak yang berkaitan untuk lebih mengenalkan tentang profil organisasinya.
10. Coordinating (Koordinasi)
Merupakan sebuah hubungan yang sesuai dengan berbagai aspek seperti waktu dan tujuan mereka sehingga dapat mengambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

 Dalam fungsi manajemen yang sudah di uraikan di atas maka dalam penerapan atau implementasi manajemen atau pengelolaan pendidikan harus berorientasi pada efektivitas terhadap segala aspek pendidikan baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini beberapa aspek yang menyangkut dalam manajemen atau pengelolaan administrasi pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen Kurikulum
    a. Mengupayakan efektifitas perencanaan
    b. Mengupayakan efektifitas pengupayaan organisasi dan koordinasi
    c. Mengupayakan efektifitas pelaksanaan
    d. Mengupayakan efektifitas pengendalian/pengawasan

2. Manajemen Personalia
    a. Train (latih)
    b. Musyawarah Guru (MGMP)
    c. Inservice Education (Pendidikan Lanjutan)

3. Manajemen Peserta Didik
    a. Penerimaan siswa (Daya tampung siswa tiap sekolah, penggunaan seleksi)
    b. Pembinaan siswa (Pengelompokkan, kenaikan kelas, penentuan program, ekstrakurikuler)

Dari uraian di atas setidaknya kita dapat mengetahui aspek apa saja yang harus dikelola dalam proses peningkatan kualitas pendidikan.

0 comments: