Wednesday 23 March 2016

Hubungan antara Hakikat Manusia dan Hakikat Pendidikan

Postingan yang lalu telah membahas atau menerangkan tentang hakikat manusia dan perkembangannya melalui pendidikan. Kali ini konteks pembahasan masih mengenai hubungan antara manusia dan pendidikan, yaitu hakikat pendidikan (pedagogi) itu sendiri.
Sebelumnya saya pikir mungkin kalian bertanya-tanya mengapa saya mengulas materi ini.
Mengapa saya mengulas materi hakikat pendidikan ?
Dalam khazanah ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis ilmu pendidikan telah dikenal sejak zaman Yunani klasik. Sejak waktu itu pendidikan sudah dikenal dalam kebudayaan manusia, namun sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Pada masa itu pedagogik belum di akui sebagai ilmu. Pendidikan memang telah dirasakan sebagai suatu kebutuhan dalam perkembangan kehidupan umat manusia.

Lalu seberapa pentingnya ulasan tentang hakikat pendidikan ?

Dalam membangun rumah yang kokoh, terdapat pondasi yang kuat. Begitu pula dengan pendidikan, jika perkembangan manusia  dalam pendidikan tidak didasari dengan dasar yang kuat, hal itu akan menciptakan kemungkinan terbesar bahwa proses perkembangan pendidikan akan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kembali ke determinasi atau tolak ukur pendidikan berasal. Dalam peradabannya, Yunani adalah salah satu negara dengan peradaban masyarakatnya yang sangat maju di masanya. Dalam dunia pendidikan Yunani juga sudah melahirkan banyak ahli filsafat seperti Socrates, Plato dan Aristoteles. Mengapa Yunani dapat melahirkan ahli filsafat ? Jawabannya adalah karena proses pendidikan di Yunani selalu berkembang sehingga melahirkan banyak ahli filsafat.

Apakah di Indonesia, pendidikan sudah ada sejak zaman nenek moyang ?

Pada zaman kerajaan Hindu-Budha pendidikan sudah dikenal di Indonesia sejak abad permulaan. Pada zaman ini salah satu kerajaan yang sangat memberikan pengaruh perkembangan pendidikan di Indonesia salah satunya adalah kerajaan Sriwijaya. Meskipun pada saat itu pendidikan masih dominan memperdalam ilmu agama. Bukti bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan adalah adanya tulisan sanskerta.

Lalu, kenapa filsafat ikut menjadi pembahasan, apa kaitannya dengan pendidikan ?

Sebelumnya kita definisikan dulu apa itu filsafat. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh fenomena kehidupan. Lalu menurut anda apakah pendidikan tidak termasuk terhadap fenomena ? Lantas mengapa pendidikan selalu mengalami perkembangan ? Ya, sepertinya jawabanya sudah kita dapatkan. Seperti apa yang saya katakan sebelumnya bahwa membangun rumah yang kokoh, terdapat pondasi yang kuat. Ilmu dasar tentang fenomena pendidikan akan menjadi determinasi dalam fenomena berkembangnya pendidikan seiring perubahan zaman. Karena filsafat adalah induk dari segala ilmu. Dalam prosesnya, filsafat berkembang bermula dari orang-orang yang memiliki permasalahan dan mengajukan banyak pertanyaan yang sama lalu menanggapi permasalahan tersebut dengan mencari jawaban dari permasalahan tersebut lalu jawaban dari permasalahan tersebut dikembangkan oleh penerusnya, Dalam ilmu filsafat ada dua klasifikasi yaitu menurut wilayah dan menurut agama.

Dalam hal ini saya mengambil point dari filsafat wilayah barat yang determinasinya mengaju pada wilayah yang dianutnya ;

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di eropa, dan daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi-tradisi orang-orang Yunani kuno. Dalam tradisi filsafat barat, dikenal dengan adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Yaitu ;
1. Metafisika yang merupakan suatu studi mengenai yang ada, keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam ontologi.
2. Epistemologi yang merupakan kajian dari hakikat (sudah dibahas di postingan sebelumnya dalam hakikat manusia) dan lingkup ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi  yang menjelaskan masalah nilai kehidupan manusia. (berkaitan dengan hakikat manusia
4. Etika merupakan apa yang seharusnya manusia lakukan dan seperti apa kebenaran dari apa yang telah dilakukan. Salah satu contoh yaitu tanggung jawab.
5. Estetika yang mengkaji tentang keindahan, seni, dll.

Sesuai dengan uraian yang dijelaskan di atas, sudah jelas kaitan atau hubungan antara hakikat manusia dengan hakikat pendidikan. Untuk pembahasan kali ini sampai disini dulu ya. Untuk pembahasan pendidikan akan dibahas postingan selanjutnya.

0 comments: