Tuesday 29 March 2016

Manajemen Teknologi dan Informasi

Dalam perkembangannya pendidikan tidak akan pernah lepas dengan teknologi serta informasi. Dalam buku Pengenalan Sistem Informasi Abdul Kadir (2016:13) menjelaskan tentang teknologi informasi,  dimana menurut kamus Oxford, teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Dalam hal ini sistem perkembangan pendidikan jelas tidak akan lepas dari perkembangan teknologi informasi dikarenakan dalam perkembangan kurikulum dan yang lainnya yang dalam proses perkembangannya semakin menekankan pemanfaatan penggunaan teknologi informasi. Contohnya perkembangan teknologi yang jelas terlihat penggunaannya dalam dunia pendidikan di era globalisasi yaitu komputer. Komputer merupakan sebuah perangkat keras yang didalamnya memiliki jumlah yang banyak mengenai perangkat lunak yang digunakan untuk mencari informasi atau membuat data serta menyimpan data-data penting. Komputer merupakan sarana informasi dalam mencari informasi secara luas melalui internet. Dengan demikian peserta didik dapat mengeksplorasi tentang ilmu apa saja yang akan mereka dapatkan dengan menggunakan perangkat tersebut. 
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada era globalisasi ini memang sangat besar. Teknologi telah menjadi salah satu faktor  sebagai fasilitator dalam melakukan pencarian informasi. Hal tersebut berpengaruh terhadap perubahan struktur organisasi dan manajemen atau pengelolaan organisasi dalam pendidikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dapat mengganti peranan manusia dalam hal melakukan otomatisasi terhadap suatu tugas atau proses yang jika secara manual manusia yang melakukan proses tersebut akan memakan waktu yang lama. Contohnya adalah seorang mahasiswa ditugaskan untuk membuat artikel mengenai dunia pendidikan dasar, tugas tersebut harus dikumpulkan ke dosennya satu hari sesudah diberikan tugas tersebut sedangkan tempat tinggal dosen tersebut bukan di wilayah atau daerah sekitar universitasnya melainkan berbeda provinsi dan dosen tersebut tidak hanya mengajar di satu universitas saja, maka mahasiswa tersebut dalam mengerjakan tugasnya mereka menggunakan komputer dan internet sebagai sarana untuk menyelesaikan tugas yang mereka dapatkan setelah menyelesaikan tugas baru mereka mengirim tugas tersebut dalam bentuk document word yang lalu dikirimkan melewati email. Contoh tersebut menggambarkan bahwa penggunaan teknologi yang semakin maju dalam dunia pendidikan memang jelas terasa dan akan lebih efektif dan efisien jika digunakan sesuai dengan penggunaannya.
O'connor dan Galvin, dikutip Kadir(2003:16), yang menyoroti penerapan teknologi informasi untuk keperluan pemasaran, mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknologi informasi antara lain :
1. Secara signifikan meningkatkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi perusahaan dan memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif terhadap setiap elemen strategi pemasaran.
2. Mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support System/DSS).
3. Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak infromasi ke manajer. Sebagai contoh, sitem informasi eksekutif (Executive Information System/EIS) mempengaruhi aluran infomasi secara vertical dalam perusahaan. Pihak manajemen atau memiliki akses informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengali dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
4. Teknologi informasi juga mempengaruhi antar muka organisasi dengan lingkungan, sperti pelanggan dan pemasok. Sistem antar organisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronik menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dengan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien, dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali.

Dalam penggunaannya teknologi memiliki penyimpangan dalam pencarian informasi yang disalahgunakan oleh pengguna atau individu yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Oleh karena itu pengelolaan teknologi informasi juga harus diperhatikan agar penyalahgunaan tersebut tidak sampai mengakibatkan dampak yang besar. Karena tantangan globalisasi mencakup semua aspek dalam perkembangan baik teknologi, informasi, pendidikan dan yang lainnya, hal tersebut jelas memungkinkan penyimpangan atau penyalahgunaan sistem teknologi informasi ke arah yang kurang positif dalam ruang lingkup dunia pendidikan. Jika sistem manajemen teknologi informasi dapat dikelola dengan baik maka dalam perkembangannya pendidikan akan berjalan dengan baik. Terlepas dari itu semua, internet sebagai sarana untuk mencari informasi yang beragam dengan kebutuhan peserta didik yang memanfaatkannya selama menempuh proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Hal ini didasarkan dengan adanya asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik yang berakibat terjadinya perubahan pada diri pribadinya. Pribadi ini lebih menekankan pada kegiatan belajar anak didik daripada sesuatu yang diberikan kepada anak didik.
2. Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Prinsip ini juga mengharuskan adanya kuntinuitas dan sinkronisasi dari pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah bahwa sekolah hanya merupakan salah satu tahapan belajar dan bukan akhir dari proses pembelajaran.
3. Pendidikan dapat berlangsung kapan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tempat yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak didik. Selama ini tradisi telah mengajarkan bahwa konsep pendidikan (formal) adalah kehadiran seseorang secara penuh di sekolah atau lembaga pendidikan lain sekitar 6 jam sehari selama 260 hari selama setahun. DI sini mengasumsikan adanya proses pembelajaran di luar kelas yang menunjang diperolehnya pengetahuan.
4. Pendidikan dapat berlangsung secara mandiri. Ini menegaskan bahwa pendidikan tidak harus berada dalam penguasaan langsung seorang guru. Prinsip ini mengandung bahwa pendidikan tidak harus berlangsung dalam kelompok pengawasasn yang terus menerus dari seseorang pada tempat tertentu, misalnya ruangan kelas.
5. Pendidikan dapat berlangsung secara efektif baik di dalam kelompok yang homogen, heterogen maupun perseorangan. Prinsip ini mengandung arti bahwa pengelompokan anak sekitar 30-40 orang atas dasar homogenitas, yang selama ini dipakai sebagai standar akan mengalami perubahan. Pengelompokan akan dapat lebih besar hingga ratusan, bahkan ribuan dalam memakai media massa dan disamping itu dapat juga secara perseorangan. Konsep ini juga mengandung arti bahwa dalam satu lokasi dan di bawah pembinaan seseorang dapat berlangsung kegiatan belajar secara berkelompok yang heterogen, baik dalam umur, tingkatm dan macam belajarnya. Jangkauan peserta didik disini juga menerapkan konsep pluralisme dan multikulturalisme yang menghalau kendala untuk mengakses pendidikan yang bersumber pada faktor gender dan primodialisme.
6. Belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa saja baik yang sengaja dirancang maupun yang diambil manfaatnya. Konsep ini mengandung arti bahwa bila seseorang mempunyai kesadaran dan minat untuk belajar, dia dapat mengambil pelajaran dari siapa saja. Tidak hanya orang tua dan guru melainkan pula teman sebaya, semua masyarakat, dan anggota masyarakat lain.  Bahwa juga dapat belajar dari media audio yang didengarkan, visual yang dilihatnya, serta tatanan dan lingkungan fisik, maupun kebudayaan dimana dia hidup. (Miarso, 2004:104-105).

Dari asumsi-asumsi dasar yang telah dipaparkan di atas memberikan peluang pada dunia pendidikan untuk memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk belajar dalam rangka peningkatan perkembangan peserta didik dan dikelola dengan baik supaya tidak memunculkan kemungkinan penyalahgunaan yang ada di dalam teknologi tersebut.

0 comments: